Selasa, 12 Oktober 2010
Pendidikan karakter
Kita sering mendengar ungkapan “ susah mencari orang jujur pada jaman sekarang”. Kita banyak mendengar kabar tentang korupsi, tawuran antara pelajar, orang yang tidak bertanggungjawab, kenakalan remaja, seks bebas. Sebenarnya apa yang salah dengan manusia jaman sekarang. Orang-orang yang berkualitas secara akademis tapi tidak memiliki moral. Pada masa ini kita harus mengakui bahwa karakter manusia mulai menurun kualitasnya. Bukan hal yang baru, pada saat ini meningkatnya kekerasan di kalangan remaja, penggunaan bahasa dan kata-kata yang memburuk, meningkatnya perilaku merusak diri, seperti penggunaan narkoba, alkohol dan seks bebas. Semakin kaburnya pedoman moral baik dan buruk, menurunnya etos kerja, semakin rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru, rendahnya rasa tanggung jawab individu dan warga negara, membudayanya ketidakjujuran, dan adanya rasa saling curiga dan kebencian di antara sesama.
Menurut pengamatan saya sebagai pendidik, sistem pendidikan yang ada sekarang ini terlalu berorientasi pada pengembangan otak kiri (kognitif) dan kurang memperhatikan pengembangan otak kanan (afektif, empati, dan rasa). Padahal, pengembangan karakter lebih berkaitan dengan optimalisasi fungsi otak kanan. Mata pelajaran yang berkaitan dengan pendidikan akhlak dan karakter pun (seperti budi pekerti dan agama) ternyata pada prakteknya lebih menekankan pada aspek otak kiri (hafalan, atau hanya sekedar “tahu”).
Dalam buku Seni membentuk Karakter Kristen, DR. Stephen Tong mengatakan.... Sekolah-sekolah sudah tidak lagi mementingkan pendidikan karakter. Yang dipentingkan hanyalah pengetahuan akademik dan gelar. Bagi saya, pendidikan akademik yang tidak diimbangi oleh pendidikan karakter, bukanlah pendidikan. Jikalau seseorang pandai dalam membuat makalah tetapi tidak jujur, saya rasa jika ia lulus seharusnya merasa malu. (2008:54).
Dengan keadaan seperti sekarang ini, seharusnya kita lebih menyadari bahwa tujuan pendidikan Kristen adalah pendidikan karakter kristiani berdasarkan Alkitab. Pengembangan karakter yang terbaik adalah jika dimulai sejak usia dini. Masa yang paling efektif untuk membentuk karakter anak adalah pada usia dini. Diharapkan pembentukan karakter pada periode ini akan memiliki dampak yang akan bertahan lama terhadap pembentukan moral anak. Ketika seseorang masih kanak-kanak, ia memiliki kemungkinan yang sangat besar untuk kita bentuk. Mereka sangat cepat untuk meniru orang lain, khususnya orang-orang yang mereka kagumi. Jikalau seorang anak menemukan orang yang sama seperti orang yang dikagumi itu. Tong, 2008:37.
Bagaimana kita seharusnya merumuskan peranan pendidikan Kristen dalam membangun karakter anak usia dini, sehingga menghasilkan orang-orang yang memiliki karakter kristen. Menurut saya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan pendidikan karakter usia dini, yaitu :
1. Keadaan psikologi anak usia dini.
2. Penyebab terjadinya anak-anak berkarakter buruk.
3. Pendidikan karakter yang dibutuhkan anak usia dini.
4. Peranan pendidikan agama Kristen dalam pembentukan karakter anak usia dini.
Karakter seseorang harus dibangun pada usia dini. Kebenaran Firman Tuhan adalah satu-satunya pembentuk karakter yang sempurna.
Dengan demikian peranan pendidikan agama Kristen dalam pembentukan karakter anak pada usia dini adalah sangat penting. Peranan pendidikan agama Kristen yang diharapkan akan menjadi standar yang tepat bagi pendidikan karakter anak usia dini.