Laman

Minggu, 11 April 2010

Guru Sebagai Kaum Intelektual

Zaman sekarang para guru dapat memahami adanya banyak perbedaan antara generasi sekarang dan generasi sebelumnya. Saat ini, tantangan dalam dunia pendidikan sangat besar. Profesi guru menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat, dan pengaruh globalisasi. Diharapkan guru dapat mengerti situasi sekarang ini dan menjadi guru yang mampu menunjukkan intelektualitasnya. Dengan demikian diharapkan para murid berhasil mengembangkan potensinya dan hidup benar di masyarakat.
Tantangan yang besar ini akan mudah dihadapi oleh para guru yang memiliki panggilan hidup sebagai guru. Tidak mudah menghadapi sifat setiap murid, apalagi dengan pengaruh globalisasi. Bagi guru yang terpanggil, kesulitan atau tantangan dalam dunia pendidikan akan membuatnya lebih bergairah untuk mengajar.
Profesi guru adalah pengajar, maka dalam profesi ini selalu dituntut keteladanan. Pendidikan yang dilaksanakan para guru adalah sesuatu yang sangat penting, karena itu berdampak besar pada anak didik. Tugas guru pada zaman sekarang adalah menjadi fasilitator dan moderator. Hubungan guru dan siswa menjadi hubungan dialogis, saling membantu dan saling belajar. Guru bukan saja pengajar tapi guru belajar bersama murid. Para murid dengan bimbingan guru akan menemukan sendiri nilai-nilai yang akan dipegangnya. Dibawah bimbingan guru, murid akan mampu bertanggungjawab atas nilai yang dipilihnya. Guru menghargai dan menerima setiap siswa untuk membantunya berkembang secara sama, tanpa membeda-bedakan satu dengan yang lainnya.
Pada era globalisasi ini banyak pengaruh negatif yang mempengaruhi siswa. Di luar sekolah tidak banyak teladan yang baik yang didapat siswa. Bahkan di masyarakat banyak hal yang bertentangan dengan teori-teori yang diajarkan di sekolah. Guru merupakan harapan untuk memberi teladan dalam nilai-nilai yang baik. Sekalipun guru adalah manusia biasa, guru dituntut menjadi teladan yang baik. Paling tidak konsekuen dengan yang diajarkan dan menerima diri apa adanya. Dengan segala kekurangan dan kelebihannya guru dapat terus berkembang dalam menjadi teladan. Guru juga dituntut memiliki kemampuan pribadi, yaitu moral dan iman, sikap bertanggungjawab, kemampuan berkomunikasi, kedisiplinan dan sikap mau belajar terus.
Guru sehebat apapun tidak akan mampu hidup sendiri. Dalam menjalankan tugasnya guru harus bekerja sama dengan orang lain. Guru harus membangun relasi dengan siswanya, rekan kerja, atasannya, karyawan sekolah, orangtua murid bahkan dengan masyarakat sekitar sekolah. Relasi ini harus dibangun atas dasar keterbukaan dan kerjasama, sehingga guru memiliki ruang untuk berpendapat dan mengerti pendapat orang lain. Unsur-unsur relasi ini memjadi satu tim dalam memajukan anak didik.
Sosok guru kelihatan sebagai orang yang sederhana. Namun dalam melaksanakan tugasnya tidaklah sederhana, bahkan sangat berat. Tidak ada tugas seberat menjadi guru. Guru harus jadi teladan, konsekuen dengan yang diajarkannya. Tuntut menjadi seorang guru tidaklah mudah, apalagi menghadapi zaman sekarang dengan perubahannya. Sosok guru seringkali dituntut sempurna namun terkadang sekaligus dianggap rendah. Guru sering harus memperjuangkan nasibnya sendiri.
Sebagai kaum intelektual, guru harus mampu mengikut perkembangan zaman. Dengan mengikuti perkembangan zaman ini, guru bukan saja mampu menyesuaikan diri tapi guru seharusnya ikut mengadakan perubahan tersebut. Orang-orang yang yang sukses di zaman ini bukan saja orang yang mampu menghadapi perubahan tapi juga orang yang mampu membuat perubahan. Guru pada zaman ini harus mampu merubah suasana dan keadaan, karena ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang. Informasi yang cepat dan keadaan yang cepat berubah. Oleh sebab itu, diharapkan guru mengembangkan sikap-sikap seorang intelektual diantaranya : terus belajar, berpikir kritis, bebas, rasional, mengembangkan angan-angan, aktif mencari, berani bertindak, bertanggung jawab dan menjadi agen perubahan. Dengan demikian guru mampu membawa siswanya ke arah masa depan yang lebih maju.